Mengangkat Kearifan Lokal, Prodi Ilmu Falak Perkuat Tradisi Akademik Lewat Falak Expert Session

Lhokseumawe, 8 Juli 2025 – Program Studi Ilmu Falak, Fakultas Syariah, UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe kembali menyelenggarakan Falak Expert Session, sebuah forum akademik yang dirancang untuk menumbuhkan budaya ilmiah dan memperluas wawasan falak berbasis kearifan lokal. Pada sesi kali ini, tema yang diangkat adalah “Kalender Jawa Islam: Sejarah dan Perhitungannya”, yang menjadi pintu masuk untuk menggali tradisi penanggalan sebagai bagian dari peradaban Islam dan Nusantara.

Acara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Syariah, Dr. Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Ph.D, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa ilmu falak bukan hanya berkutat pada penghitungan waktu ibadah, melainkan juga mencakup sistem penanggalan yang lahir dari peradaban kuno dan bertahan hingga hari ini. “Ada banyak sistem kalender di dunia Islam yang berasal dari akar budaya lokal. Ini bagian dari kekayaan ilmu falak yang perlu terus dikaji,” ujarnya.

Ketua Prodi Ilmu Falak menyampaikan bahwa Falak Expert Session akan menjadi forum akademik rutin yang membahas berbagai dimensi ilmu falak yang bersinggungan dengan kearifan lokal. Bukan hanya dalam konteks Nusantara, namun juga akan menyoroti sistem dan praktik falak berbasis budaya lokal di berbagai belahan dunia. “Kita ingin menggali bagaimana masyarakat di berbagai negara memaknai langit, menghitung waktu, menentukan arah kiblat, dan mengembangkan sistem kalender mereka. Ini akan memperkaya perspektif kita sebagai akademisi falak,” jelasnya.

Sebagai pemateri utama, hadir Dr. Ahmad Fadholi, M.S.I, dosen Ilmu Falak dari IAIN Syeikh Abdurrahman Siddiq Bangka Belitung. Beliau menguraikan sejarah dan metode perhitungan Kalender Jawa Islam, serta nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Kalender ini, menurutnya, menjadi contoh nyata bagaimana tradisi Islam dan lokal dapat bersinergi dalam membentuk sistem waktu yang khas dan fungsional.

Dipandu oleh moderator Radhiah Aleeya, mahasiswa Ilmu Falak, sesi berlangsung aktif dan penuh semangat. Peserta berdiskusi tentang potensi riset falak berbasis lokalitas dan pentingnya pendekatan multikultural dalam studi falak kontemporer.

Dengan berlangsungnya kegiatan ini, Prodi Ilmu Falak menunjukkan komitmennya dalam membangun tradisi akademik yang kontekstual, terbuka terhadap keragaman budaya, dan siap berkontribusi di tingkat nasional maupun global.

Share this Post