Profesor University of Swat Hadir di Konferensi Fakultas Syariah UIN SUNA
Lhokseumawe – Nahrasiyah International Conference on Islamic and Legal Studies 2025 menghadirkan sosok penting dari Pakistan, Prof. Dr. Lutfullah Saqib, akademisi dan Ketua Departemen Hukum & Syariah University of Swat. Pemaparan beliau menjadi salah satu sesi paling ditunggu, mengangkat tema mendalam “Development of Islamic Law in South Asia.”
Dalam materinya, Prof. Saqib menelusuri perkembangan hukum Islam di Asia Selatan mulai dari masa awal masuknya Islam pada abad ke-7, era Delhi Sultanate, periode Mughal, hingga masa kolonial Inggris yang melahirkan Anglo-Muhammadan Law. Ia menegaskan bahwa fase kolonial adalah titik balik yang mengubah struktur hukum Islam dan membatasi penerapannya hanya pada hukum keluarga.
Lebih jauh, Prof. Saqib memotret dinamika pasca-kemerdekaan di empat negara: Pakistan, India, Bangladesh, dan Sri Lanka. Pakistan, menurutnya, menunjukkan kemajuan signifikan melalui pembentukan Federal Shariat Court, Council of Islamic Ideology, serta pertumbuhan sektor keuangan syariah. Sementara India mempertahankan Muslim Personal Law dalam sistem peradilan sekuler, Bangladesh menerapkan Islamisasi terbatas, dan Sri Lanka masih mempertahankan peradilan qazi dalam urusan keluarga Muslim.
Dalam paparannya, Prof. Saqib menekankan urgensi rekonstruksi hukum Islam yang adaptif, penguatan peradilan syariah, dan peran besar akademisi dalam menjembatani tantangan kontemporer. Ia menyebut bahwa pembaruan hukum Islam harus berorientasi pada maqāṣid al-syarī‘ah sembari memberi solusi terhadap krisis modern.
Paparan beliau mendapat apresiasi luas dari peserta konferensi karena menghadirkan analisis historis dan komparatif yang komprehensif. Pihak panitia menyatakan bahwa kontribusi Prof. Saqib tidak hanya memperkaya wacana ilmiah, tetapi juga semakin menguatkan posisi Nahrasiyah International Conference sebagai ruang diskusi akademik bertaraf global.
Konferensi ini digelar oleh Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe dengan tema besar “Enhancing the Role of Islamic Studies in Responding to Global Crises.”[]