Sepuluh Mahasiswa Fakultas Syariah Tembus Panggung Akademik Internasional

Lhokseumawe – Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe kembali mengukuhkan komitmennya dalam penguatan tradisi akademik internasional. Hal ini tampak melalui partisipasi sepuluh mahasiswa yang tampil sebagai pemakalah pada The 3rd International Conference on Islamic and Al Washliyah Studies 2025, sebuah kegiatan yang diselenggarakan secara kolaboratif oleh Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Majelis Pendidikan PB Al Washliyah, LKSA PB Al Washliyah, UMN Al Washliyah, UNIVA Medan, dan Journal of Indonesian Ulama. Konferensi berlangsung secara daring melalui Zoom pada Selasa, 25 November 2025.

Dengan mengangkat tema “Islamic Organizations and the Transformation of Ulama Authority in Contemporary Indonesia”, konferensi ini menghadirkan sejumlah narasumber internasional dari Sri Lanka, Pakistan, Korea Selatan, dan Indonesia. Selain sesi pleno, panitia juga membuka ruang presentasi bagi mahasiswa.

Pada sesi tersebut, sepuluh mahasiswa Fakultas Syariah tampil memaparkan hasil riset mereka secara bergiliran. Firyal Dara Azkia membuka presentasi dengan kajiannya mengenai dinamika hukum ekonomi Islam di era modern. Ia kemudian disusul oleh Khairunnisa, yang menyoroti perkembangan dan tantangan hukum ekonomi syariah dalam konteks kontemporer. Pembahasan terkait refleksi hukum ekonomi syariah turut diperdalam oleh Nur Zahra Azira, sebelum kemudian Azura Intan Aini memaparkan tren global ekonomi syariah dari Timur Tengah hingga Asia Tenggara.

Selanjutnya, Sejahtera menghadirkan analisis fikih mengenai sistem panglo dan pertukaran tenaga kerja di Aceh. Presentasi berikutnya disampaikan oleh Aulia Khanza Az-Zahra yang mengulas biografi ulama Aceh, Abu H.M. Yunus Adami dari Paloh Lada. Pada bagian hukum rukyat, Zamakhsyari memaparkan problematika prinsip Unus Testis Nullus Testis dalam kesaksian rukyat hilal, yang kemudian dilengkapi oleh pemaparan Putri Awwalunnisa mengenai relasi ulama dan organisasi Islam di Indonesia.

Dua presentasi terakhir menghadirkan tema yang lebih teknis. Ravik Walhidayah memaparkan inovasi verifikasi citra hilal berbasis alat daring berbasis kecerdasan buatan di Aceh Jaya, sedangkan Najwa Aulia Putri menutup sesi dengan hasil penelitiannya mengenai akurasi jam masjid di Lhokseumawe jika dibandingkan dengan waktu resmi BMKG.

Kehadiran mahasiswa Fakultas Syariah dalam forum internasional ini menjadi wujud nyata dari keberhasilan kerja sama kelembagaan antara Fakultas Syariah dan berbagai institusi Al Washliyah. Selain meningkatkan kapasitas akademik mahasiswa, kegiatan ini juga memperluas jejaring ilmiah serta membuka peluang kolaborasi riset di masa mendatang.

Fakultas Syariah menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh mahasiswa yang telah berpartisipasi dan berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus aktif dalam kegiatan ilmiah berskala nasional maupun internasional.[]

Share this Post