Dayah, Digitalisasi, dan Dinamika Fikih: Bedah Buku Dr. Munadi Menggugah Gagasan Baru
Lhokseumawe — Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menggelar kegiatan bedah buku bertajuk “Epistemologi Hukum Islam Dayah Aceh” karya Dr. Munadi dan Dr. Muhammad Ja'far, Selasa (17/6/2025), bertempat di lobi fakultas. Kegiatan ini digelar sesaat setelah peluncuran program unggulan Halaqah Nahrasiyah yang secara resmi dibuka oleh Rektor UIN Sultanah Nahrasiyah, Prof. Dr. Danial, M.Ag. Acara ini dihadiri oleh para pimpinan universitas dan fakultas, antara lain Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr. Iskandar, M.Si., dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Darmadi, M.S. Hadir pula Dekan Fakultas Syariah, Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Ph.D., para wakil dekan, para ketua dan sekretaris jurusan, sejumlah dosen, serta puluhan mahasiswa. Momen ini menjadi bagian penting dari revitalisasi atmosfer akademik di lingkungan Fakultas Syariah, dengan semangat menghidupkan kembali tradisi keilmuan khas dayah yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dalam pemaparannya, Dr. Munadi mengangkat pentingnya mengkaji ulang epistemologi hukum Islam dari perspektif dayah Aceh. Menurutnya, komunitas dayah tidak sekadar sebagai lembaga tradisional, tetapi juga sebagai pusat kajian hukum Islam yang responsif terhadap perubahan sosial dan global. “Keberadaan Lajnah Bahtsul Masa’il sebagai forum istinbath hukum telah menjawab tantangan zaman, termasuk isu-isu baru seperti daging berbasis sel dan problematika hukum kontemporer lainnya,” ujar Dr. Munadi.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa metode istinbath yang digunakan di kalangan dayah sangat kental dengan kaidah ushuliyah dan fiqhiyah, khususnya melalui metode ilhaq al-masail bi nazairiha. Dalam prosesnya, referensi utama adalah kitab-kitab turats dari Mazhab Syafi‘i yang muktabar, lalu dilengkapi dengan pendapat-pendapat ulama muta’akhirin yang terstruktur secara hierarkis.
Sementara itu, Dr. Ja’far, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan yang juga menjadi pembanding dalam kegiatan bedah buku ini, menyampaikan apresiasinya atas terbitnya buku tersebut. Ia menilai buku ini merupakan kontribusi nyata terhadap visi UIN Sultanah Nahrasiyah untuk menjadi kampus unggul berbasis digital dan kearifan lokal. “Karya ini sejalan dengan cita-cita lembaga untuk menjadi unggul di tingkat ASEAN pada 2040. Temuan buku ini harus dibumikan dalam aktivitas tridharma, khususnya dalam pembelajaran dan diskusi hukum Islam di kalangan dosen dan mahasiswa,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya menginternalisasi nilai-nilai etika akademik yang diwariskan dari kitab Ta‘lim al-Muta‘allim, sebuah tradisi intelektual yang hidup dalam sistem dayah. “Kita harus menghadirkan kembali semangat adab keilmuan dalam relasi dosen dan mahasiswa, dan menghidupkan kembali kelompok diskusi ala Bahtsul Masa’il sebagai bagian dari dinamika intelektual kampus,” tambahnya.
Dengan mengusung semangat digitalisasi dan internasionalisasi, Fakultas Syariah menjadikan Halaqah Nahrasiyah sebagai panggung bagi sivitas akademika untuk mendiseminasikan karya, memperkuat jejaring ilmiah, dan memperkaya kajian keislaman yang kontekstual dan solutif. Bedah buku Dr. Munadi menjadi salah satu tonggak penting dalam menghidupkan kembali peran dayah sebagai pusat epistemologi hukum Islam yang dinamis, rasional, dan berakar kuat dalam tradisi.[]