Fakultas Syariah UINSUNA Perkuat Jejaring Internasional lewat Guest Lecture bersama Akademisi Korea Selatan

Lhokseumawe – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasyiah Lhokseumawe menyelenggarakan International Guest Lecture bertema “Reformist Muslims in Contemporary Indonesia: Muhammadiyah and Islamic Moderation” pada Jumat, 3 Oktober 2025. Kegiatan ini berlangsung daring melalui Zoom Meeting pukul 09.30–11.30 WIB, diikuti oleh puluhan sivitas akademika Fakultas Syariah UINSUNA khususnya mahasiswa dari jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES), Ilmu Falak (IF), Hukum Keluarga Islam (HKI), dan Hukum Tata Negara (HTN).

Narasumber utama ialah Prof. Dr. Hyung-Jun Kim, profesor Antropologi Budaya dari Kangwon National University, Korea Selatan. Beliau menempuh BA dan MA di Seoul National University, serta Ph.D. di Australian National University (1996). Sejak 2010, ia mengajar di Kangwon National University dan pernah menjabat sebagai Direktur Institute of Social Science (2017–2019), Editor-in-Chief Korean Cultural Anthropology Journal (2018–2020), dan Presiden Korean Association of Southeast Asian Studies (2021–2022). Sejak 2023, Prof. Kim juga menjadi Adjunct Professor di Universitas Padjadjaran. Minat risetnya meliputi Islam Indonesia, Muhammadiyah, dan perubahan sosial-budaya. Buku-buku pentingnya antara lain Reformist Muslims in a Yogyakarta Village (2007) dan Revolusi Perilaku Keagamaan di Pedesaan Yogyakarta (2017).

Dalam presentasinya, Prof. Kim menyoroti moderasi Islam dalam Muhammadiyah. Ia menjelaskan bahwa Muhammadiyah kerap dipandang paradoksal: di satu sisi puritan, eksklusif, dan anti-bid‘ah, namun di sisi lain terbuka, modern, dan toleran. Dua sisi ini, menurutnya, bukan kontradiksi melainkan dua pilar utama—pemurnian iman dan bertindak untuk kemajuan—yang saling melengkapi.

Prof. Kim juga menggarisbawahi bahwa pemurnian dalam Muhammadiyah tidak dilakukan secara represif, melainkan berbasis tanggung jawab pribadi. Muhammadiyah mampu mengakomodasi tradisi lokal melalui reinterpretasi dan dakwah kultural. Sikap kooperatif terhadap pemerintah, keterpisahan dari politik praktis, serta penekanan pada rasionalitas dan pendidikan menjadikan Muhammadiyah inheren bersifat moderat.

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Syariah, Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Ph.D., yang menyampaikan kegembiraan atas hadirnya narasumber dari Korea Selatan. “Selama ini, kajian Islam di Indonesia sering dikemukakan oleh ilmuwan Barat. Kehadiran Prof. Kim menunjukkan bahwa banyak juga pakar dari Timur yang menaruh perhatian pada studi Islam di Indonesia. Kami berharap kerja sama akademik ini terus berlanjut, tidak hanya secara daring, tetapi juga luring agar kita dapat bertemu langsung,” ujarnya.

Kegiatan yang dipandu moderator Lyanita, M.Hum., ini ditutup pada pukul 11.30 WIB. Ketua Panitia, Dr. Ja'far, M.A. yang juga Wakil Dekan bidang Akademik dan Kelembagaan, menyampaikan apresiasi kepada Prof. Kim dan seluruh peserta. Guest Lecture ini diharapkan menjadi langkah awal memperkuat jejaring akademik UINSUNA dengan institusi internasional, sekaligus memperkaya pemahaman mahasiswa mengenai moderasi Islam dari perspektif lintas budaya.[]

 

Share this Post