Dosen Fakultas Syariah Mempresentasikan Peran Panglima Laot di Seminar Internasional AICIS
Dalam ajang bergengsi Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, Ramadhan, Lc., M.A, dosen Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, memaparkan hasil penelitiannya mengenai “An Ecotheological Approach to a Circular Blue Economy: Building a Regenerative Economic System in Coastal Aceh.” Presentasi ini menarik perhatian peserta karena mengangkat kearifan lokal yang berakar kuat dalam budaya maritim Aceh, terutama dalam bidang ecoteologi. Hasil penelitian ini merupakan hasil kolaborasi Ramadhan, Lc., M.A, dan Almira Keumala Ulfah, S.E., M.Si, Ak. CA., ASEAN CPA dari UIN Sultanah Nahrasiyah dan Prof. Dr. Muh. Nashirudin, S.Ag.,M.Ag.,M.A dari UIN Raden Mas Said Surakarta
Dalam pemaparannya, Ramadhan menjelaskan bahwa Panglima Laot bukan hanya lembaga adat nelayan, tetapi juga memiliki fungsi ekologis penting dalam menjaga keseimbangan sumber daya laut. Melalui penerapan hukum adat laot, masyarakat nelayan Aceh telah lama menerapkan prinsip konservasi laut berbasis nilai-nilai Islam dan budaya lokal. Sistem ini mengatur tata cara penangkapan ikan, larangan penggunaan alat tangkap merusak, serta perlindungan terhadap biota laut tertentu.
.jpeg)
Ramadhan menekankan bahwa kearifan lokal ini sejalan dengan prinsip sustainable development goals (SDGs), khususnya dalam tujuan pelestarian ekosistem laut (SDG 14). Ia juga mendorong sinergi antara lembaga adat, pemerintah daerah, dan akademisi untuk memperkuat peran Panglima Laot dalam tata kelola kelautan modern.
Partisipasi Ramadhan, Lc. M.A dalam AICIS 2025 menjadi bukti nyata bahwa pendekatan lokal yang berbasis nilai keislaman dapat berkontribusi signifikan dalam membangun paradigma baru pengelolaan lingkungan hidup, khususnya ekosistem kelautan di Aceh dan Indonesia secara umum.
Dekan Fakultas Syariah Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Lc., Ph.D sangat mengapresiasi kegiatan ini. kegiatan ini merupakan bentuk sumbangsih ilmu pengetahuan dari dosen fakultas syariah tidak hanya dalam ajang nasional, melainkan juga di ajang internasional. AICIS diselenggarakan di Kampu Universitas Islam Internasional Indonesia. Acara ini diikuti oleh 364 peserta terpilih dari berbagai negara, dan berbagai institusi.