Akademisi India Bahas Politik Islam Asia Tenggara di Fakultas Syariah UIN SUNA

Lhokseumawe — Jurusan Hukum Tata Negara (Siyasah) Fakultas Syariah UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menggelar kuliah umum internasional secara virtual melalui Zoom Meeting pada 6 November 2025, menghadirkan Dr. Gautam Kumar Jha, Assistant Professor pada Centre for Chinese and South East Asian Studies, School of Language, Literature and Culture Studies, Jawaharlal Nehru University (JNU), New Delhi, India. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa jurusan HTN.

Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan mahasiswa tentang perkembangan Islam politik dan kebudayaan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, dalam perspektif akademisi luar negeri. Acara tersebut diikuti oleh dosen dan mahasiswa dengan antusias, mengingat topik yang dibahas berkaitan erat dengan isu kontemporer keislaman di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Syariah, Muhammad Syahrial Razali Ibrahim, Ph.D., menyampaikan bahwa terdapat hubungan historis dan kultural yang kuat antara Aceh dan India. Ia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mempererat kerja sama akademik antara Jawaharlal Nehru University (JNU) dan UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, yang dapat diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di masa mendatang.

Dalam paparannya, Dr. Gautam Kumar Jha menjelaskan dinamika Islamisation of Indonesian Polity atau proses islamisasi dalam sistem politik Indonesia. Ia menyoroti bagaimana sejarah dan kebudayaan lokal berinteraksi dengan nilai-nilai Islam hingga membentuk wajah politik Indonesia yang khas. Selain itu, ia juga menyinggung keterkaitan antara tasawuf (Sufism) dan unsur-unsur budaya pra-Islam seperti Shiva Cult dalam praktik keagamaan masyarakat Indonesia.

Dr. Gautam Kumar Jha merupakan akademisi senior dengan pengalaman panjang dalam kajian Asia Tenggara. Ia menempuh pendidikan doktoral dan magister filsafat (MPhil) di School of International Studies, JNU, dengan fokus pada Islam politik di Indonesia. Ia juga pernah belajar di Indonesia melalui program Diploma Art & Culture di Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) Bandung pada tahun 1994–1995.

Selain aktif mengajar bahasa Indonesia di JNU sejak tahun 2012, Dr. Jha telah menerima sejumlah penghargaan, termasuk penghargaan tingkat nasional dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Prof. Hartarto, atas kontribusinya dalam penyebaran bahasa dan budaya Indonesia di India pada tahun 1999. Ia juga berperan penting dalam menjalin kerja sama akademik antara JNU dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia seperti IAIN Bengkulu, STAIN Salatiga, dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dan dosen memperoleh perspektif baru mengenai hubungan antara Islam, budaya, dan politik dalam konteks global yang terus berkembang.[]

Share this Post